NASA
Jejak Aliran Air di Mars yang diambil dengan lensa kamera
Mastcam milik Curiosity pada 14 September 2012 dan dirilis oleh NASA
pada 27 September 2012.
Air di Mars dan Bumi berasal dari sumber yang sama, meteorit yang mendarat di planet tersebut dalam masa awal pembentukannya.
Ilmuwan menganalisis komposisi dua batuan langka Mars yang mendarat di Bumi sebagai meteorit. Analisis menunjukkan bahwa air yang ada di planet merah itu berasal dari benda langit yang sama.
Hasil riset ini berlawanan dengan pandangan bahwa air di Bumi dan Mars berasal dari komet. Air berasal dari meteorit chondrite yang memiliki mineral yang bisa terintegrasi dengan planet tempatnya mendarat.
"Meteorit itu memiliki cairan basalt, cairan basalt yang berbeda dengan hasil erupsi gunung berapi di Hawaii," kata John Jones, peneliti di Johnson Space Center, Badan Penerbangan dan Antariksa NASA, di Houston.
Meteorit yang dianalisis merupakan sampel murni yang memiliki unsur-unsur yang mudah menguap di lingkungan Mars. Meteorit tersebut juga merepresentasikan dua sumber air berbeda di Mars.
Salah satu meteorit berasal dari lapisan mantel Mars, dengan kuantitas air di wilayah itu sama dengan hidrogen di Bumi. Sementara meteorit lain diperkaya dengan unsur-unsur yang terdapat di lapisan dangkal dan atmosfer Mars.
Meteorit yang berasal dari mantel menunjukkan bahwa bagian dalam Mars kering. Meteorit lainnya menunjukkan bahwa permukaan Mars pernah sangat basah pada suatu waktu.
"Ada beberapa teori yang bersaing dalam menerangkan keberagaman komposisi meteorit Mars. Hingga studi ini, belum ada bukti langsung bahwa lava primitif memiliki material dari permukaan Mars," ungkap Tomohiro Usui, pemimpin studi ini,
Ilmuwan menganalisis komposisi dua batuan langka Mars yang mendarat di Bumi sebagai meteorit. Analisis menunjukkan bahwa air yang ada di planet merah itu berasal dari benda langit yang sama.
Hasil riset ini berlawanan dengan pandangan bahwa air di Bumi dan Mars berasal dari komet. Air berasal dari meteorit chondrite yang memiliki mineral yang bisa terintegrasi dengan planet tempatnya mendarat.
"Meteorit itu memiliki cairan basalt, cairan basalt yang berbeda dengan hasil erupsi gunung berapi di Hawaii," kata John Jones, peneliti di Johnson Space Center, Badan Penerbangan dan Antariksa NASA, di Houston.
Meteorit yang dianalisis merupakan sampel murni yang memiliki unsur-unsur yang mudah menguap di lingkungan Mars. Meteorit tersebut juga merepresentasikan dua sumber air berbeda di Mars.
Salah satu meteorit berasal dari lapisan mantel Mars, dengan kuantitas air di wilayah itu sama dengan hidrogen di Bumi. Sementara meteorit lain diperkaya dengan unsur-unsur yang terdapat di lapisan dangkal dan atmosfer Mars.
Meteorit yang berasal dari mantel menunjukkan bahwa bagian dalam Mars kering. Meteorit lainnya menunjukkan bahwa permukaan Mars pernah sangat basah pada suatu waktu.
"Ada beberapa teori yang bersaing dalam menerangkan keberagaman komposisi meteorit Mars. Hingga studi ini, belum ada bukti langsung bahwa lava primitif memiliki material dari permukaan Mars," ungkap Tomohiro Usui, pemimpin studi ini,
Komentar
Posting Komentar