Isotop
Iodine-131 level rendah terdeteksi di sebagian wilayah Eropa. Badan
Nuklir PBB mengatakan, untungnya, partikel tersebut tidak berpotensi
membahayakan kesehatan manusia.
Profesor Malcolm Sperrin,
Direktur Fisika Medis Royal Berkshire Hospital, Inggris mengatakan,
keterkaitan dengan Fukushima sangat tidak mungkin. Dia berpendapat,
lebih memungkinkan, iodine tersebut adalah sisa buangan pasien yang
menjalani perawatan kesehatan.
Sementara pengawas keamanan
nuklir Ceko langsung melaporkan radiasi tersebut ke IAEA -- setelah
mendeteksi radiasi itu berasal dari luar, tapi bukan dari reaktor
nuklir. Mereka menduga, itu mungkin efek samping produksi radiofarmasi.
Senada, Menteri Lingkungan
Hidup Jerman mengatakan, kenaikan level radioaktif iodine terdeteksi di
utara negara itu. Demikian juga dengan Hungaria, Slovakia, Austria, dan
Swedia juga melaporkan hal yang sama.
Sebaliknya, pejabat di Spanyol,
Rusia, Ukraina, Finlandia, Perancis, Inggris, Swiss, Polandia dan
Norwegia melaporkan, level radiasi mereka normal.
Para ahli mengatakan, asal
radiasi -- yang telah menyebar selama dua minggu -- masih misterius.
Namun, ia bisa berasal dari berbagai sumber, laboratorim medis atau
rumah sskit, sampai kapal selam nuklir. Dosis tinggi Iodine-131 bisa
memicu kanker, dan mengkomtaminasi sejumlah produk, seperti susu dan
sayuran.
Mencoba menjawab teka-teki
tersebut, Paddy Regan, profesor fisika nuklir di University of Surrey,
Inggris mengatakan, pendapat yang menyatakan, partikel nuklir mungkin
bocor dari pembuat radifarmasi terdengar 'masuk akal'.
Sementara, Badan Antariksa
Amerika Serikat (NASA) telah merilis gambar 2.400 bintang yang
diketahui sebagai Tarantula Nebula -- yang memproduksi radiasi secara
intensif dan kekuatan angin. Itulah yang diyakini sebagai penyebab
radiasi atmosfer.
sumber:
http://iiih-wow.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar